Salah satu cara agar produk menarik untuk dijual adalah melalui foto dan video produk. Apalagi di era serba online ini semua marketplace , media sosial perlu memiliki foto produk yang baik dan menarik. Demikian dikatakan Anggi Setiadi pada Workshop Foto dan Video untuk UMKM yang diselenggarakan oleh pemerintah kalurahan Donoharjo dan Lembaga Pengabdian Masyarakat ( LPM )universitas Islam Indonesia (UII) yang diselenggarakan di Food court Embung Jetis Suruh pada 10 September 2023.

Media promosi online seperti media sosial biasanya digunakan oleh pengguna untuk memperkenalkan dan melakukan branding produknya melalui foto dan video. Keduanya sangat efisien dalam membantu perkembangan bisnis online di era digital seperti sekarang ini.

Dengan foto dan video membuat tampilan visual menjadi maksimal dan mempengaruhi konsumen untuk membelinya. Produk apapun bisa diperkenalkan melalui foto dan video produk. Salah satu keuntungannya bisa meningkatkan nilai tambah atau prestisius pada sebuah produk.

” Sebagai contoh Segelas es teh di warung harganya Rp3.000 tetapi melalui sajian foto/video yang menarik , dan diganti namanya menjadi Jasmine- tea atau Ice tea harganya bisa berlipat ganda” kata Anggi yang juga Dosen Ilmu Komunikasi UII tersebut.

Sementara itu Nurfian Yudhistira praktisi foto/video produk dalam materinya menyampaikan ada beberapa tips yang bisa digunakan dalam membuat foto atau video produk di antaranya penggunaan cahaya yang baik.

“Kecerahan foto mempengaruhi hasil foto produk. Pencahayaan harus dilakukan dengan baik jangan sampai hasil foto gelap , suram atau bahkan terlalu cerah sehingga merusak tampilan produk ” ungkap Fian yang juga dosen ilmu Komunikasi AMIKOM Yogyakarta tersebut.

Selanjutnya gunakan properti yang mendukung produk tersebut, misalnya sambel tomat bisa menggunakan cabe , tomat segar, bawang putih bisa juga ditambahkan bunga atau daun kering untuk menghias tampilannya.

Tips selanjutnya adalah menggunakan background yang pas.

” Background bisa dibuat sendiri dari kain polos, kertas wallpaper , HVS, kertas manila atau bisa menggunakan kertas yang lain. Jadi tidak perlu membuat studio mini yang membutuhkan budget banyak” kata Fian.

Lebih lanjut ia mengatakan mengambil beberapa sudut angle diperlukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

“Cari angle yang dirasa paling tepat dari atas, samping kanan, kiri , belakang atau bahkan dari bawah. Selanjutnya pilih foto /video yang paling baik” jelas nya.

Setelah produksi foto selesai langkah selanjutnya adalah editing.
” Editing sangat diperlukan sebagai salah satu kunci agar mendapatkan hasil foto dan video dengan kualitas maksimal dan terbaik, sehingga hasilnya bisa menarik konsumen untuk kemudian melakukan transaksi.”jelas nya.

Hudi salah seorang peserta pelatihan merasakan manfaat dengan adanya pelatihan ini.

“Sebagai pelaku usaha , saya merasa bersyukur dengan adanya pelatihan ini. Saya bisa mempromosikan dagangan dengan gambar dan video yang menarik, artistik dan menggugah selera konsumen. Sehingga lebih praktis karena promosi bisa dilakukan dari rumah dengan mengupload di media sosial.” kata Hudi yang dalam keseharian nya sebagai pengusaha kuliner tersebut.( Upik Wahyuni/ KIM Donoharjo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *