Pertolongan pertama psikologis atau psychological first aid (PFA) adalah intervensi atau respon awal yang diberikan setelah individu mengalami peristiwa traumatik. Tujuan dari PFA adalah untuk meningkatkan keselamatan, menstabilkan penyintas bencana, dan mengubungan individu kepada sumber daya dan kebutuhannya. PFA sendiri dikembangkan oleh National Child Traumatic Stress Network dan National Center for PTSD (post-traumatic disorder). PFA dapat dilakukan dalam lingkungan sekitar contohnya kepada keluarga dan tetangga untuk membantu orang di sekitar yang mengalami bencana atau peristiwa traumatis. Saat bencana menimpa kita, keluarga, teman, tetangga adalah orang pertama yang akan menawarkan bantuan. Dalam buku Listen, protect, and connect: Family to family, neighbor, to neighbor tertulis bahwa “Connect with your neighbors. Be prepared to respond.” Artinya adalah dalam kehidupan bermasyarakat kita harus bisa menjadi penolong dan terhubung kepada individu yang terkena bencana. Kita juga harus siap memiliki keterampilan untuk memberikan respon pertolongan yang benar kepada individu tersebut. PFA dapat dijadikan pedoman bagi kehidupan bermasyarakat yang aman, nyaman, dan tentram.

Berikut adalah beberapa contoh peristiwa yang dapat dijadikan acuan untuk memberikan pertolongan PFA kepada  teman, keluarga, atau tetangga yang mengalami hal tersebut:

  1. Kematian keluarga atau teman
  2. Penyintas bencana alam
  3. Melihat luka serius atau kematian orang lain
  4. Kehilangan pekerjaan atau barang-barang penting
  5. Kehilangan atau kematian hewan peliharaan
  6. Anggota keluarga harus pindah
  7. Terluka akibat bencana
  8. Memiliki pengalaman traumatis masa lalu
  9. Dan lain-lain

Jika keluarga, teman, atau tetangga anda mengalami pengalaman di atas atau pengalaman traumatis lainnya, Anda dapat membantu mereka dengan mengikuti 3 langkah mendengarkan, melindungi, dan menghubungkan.

  1. Listen (mendengarkan)

Sebelum membantu individu yang memerlukan pertolongan, kita harus mendengarkan kekhawatiran dan kebutuhan mereka. Mendengarkan dengan seksama mencakup intonasi suara dan memperhatikan perilaku dapat membantu kita dalam mengumpulkan informasi yang tepat untuk membantu mereka. Terkadang mereka yang terkena peristiwa traumatis tidak siap untuk bercerita dan itu merupakan hal yang wajar. Kita dapat membantu mereka dengan hadir agar mereka tidak merasa sendirian setelah mengalami peristiwa traumatis.

  1. Melindungi (Protect)

Langkah selanjutnya setelah mendengarkan bentuk kekhawatiran dari keluarga, teman, dan tetangga yang terkena bencana adalah melindungi mereka dengan memberikan dukungan dan penguatan. Melindungi mereka dapat dilakukan dengan membantu memecahkan persoalan yang selanjutnya memberikan pertolongan sesuai dengan kebutuhannya. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membantu mereka memutuskan kebutuhan dasar yang diperlukan, seperti makanan, air, baju, dan kebutuhan lainnya. Selanjutnya, kita dapat mengekspresikan empati dan dukungan yang membuat mereka nyaman. Berikan informasi atau terbaru yang dapat memberikan manfaat bagi individu yang terkena bencana. Selanjutnya, ingat jangan pernah meninggalkan anak-anak sendirian saat terjadi bencana agar mereka merasa aman dan percaya telah dilindungi oleh orang-orang di sekelilingnya.

  1. Terhubung (Connect)

Langkah selanjutnya adalah memberikan dukungan kepada penyintas atau individu yang terkena pengalaman traumatis dalam terhubung dengan keluarga, teman, instansi, maupun bentuk lainnya yang dapat menolongnya dari bencana. Terhubung atau connect dapat dilakukan dengan sejumlah cara misalnya menyediakan pertolongan pertama dengan menghubungkan individu dengan bantuan medis. Selanjutnya, kita juga dapat membantu menemukan anggota keluarga lainnya yang dapat memberikan rasa aman bagi individu yang mengalami peristiwa traumatis. Bagikan informasi maupun menghubungkan pihak-pihak yang dapat menyediakan kebutuhan penyintas.

PFA adalah bentuk pertolongan pertama dalam memberikan respon untuk mendukung individu di masa krisisnya. Tujuan PFA adalah agar mereka dapat terhubung dengan keluarga, teman, hingga memberikan harapan agar memiliki kemampuan untuk bertahan. Sebagai orang awam, kita belajar untuk membantu individu yang sedang mengalami masalah teruatama yang mempengaruhi kesehatan mentalnya dengan menghubungkannya pada tenaga profesional. PFA merupakan keterampilan yang semua orang dapat pelajari. PFA dijadikan sarama untuk saling menguatkan antar kehidupan bermasyarakat. Dengan mempraktikan tiga tahapan di atas kepada individu yang memerlukan pertolongan, Anda telah memberikan manfaat dan menebar kebaikan bagi lingkungan sekitar.

Remember we are all in.

(Fathiya Safira Rahmadina – KKN UGM Periode 2 Tahun 2023)

Referensi

Brymer, M., Jacobs, A., Layne, C., Pynoos, R., Ruzek, J., Steinberg, A., Vernberg, E., & Watson, P. (2006). (National Child Traumatic Stress Network) Psychological First Aid: Fields Operation Guide (2nd ed.). Retrieved from www.nctsn.org and www.ncptsd.va.gov

CPMH. (2020, Oktober 12). Pertolongan Pertama Psikologis: Langkah untuk Membantu Meredam Luka Batin Seseorang. Central Public Mental Health. https://cpmh.psikologi.ugm.ac.id/2020/10/12/pertolongan-pertama-psikologis-langkah-untuk-membantu-meredam-luka-batin-seseorang/

Sembiring, R. M. (2021, Maret 9). Mengenal psychological first aid. Satu Persen. https://satupersen.net/blog/mengenal-psychological-first-aid

Valeii, K. (2022, Februari 1). What is psychological first aid?. Verywell health. https://www.verywellhealth.com/psychological-first-aid-5210291#citation-2

Schreiber, M. (n.d.). For more information on listen, protect, connect: Family to family, neighbor to neighbor. County of Los Angeles Public Health. https://www.ready.gov/sites/default/files/documents/files/LPC_Booklet.pdf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *