
Pemerintah kelurahan Donoharjo bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Kalurahan (Bumkal) Sri Taman Rejeki menggelar acara pelatihan budidaya ikan air tawar dilanjutkan dengan penyaluran sarana dan prasarana kepada kelompok budidaya ikan air tawar di wilayah Donoharjo. Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan pemerintah Kalurahan terhadap peningkatan budidaya ikan di wilayah donoharjo. Acara berlangsung di UPR (Unit pembenihan rakyat ) Budi Fish Farm Donolayan Donoharjo Ngaglik Sleman pada Sabtu 27 juli 2024.
Seto Aji kusumantoro selaku Ulu-ulu donoharjo menjelaskan bahwa pelatihan dan penyaluran sarana dan prasarana tersebut merupakan satu upaya strategis pemerintah kelurahan donoharjo dalam mendukung pemberdayaan masyarakat guna menunjang ketahanan pangan melalui budidaya ikan air tawar.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah bagaimana pemerintah kelurahan memastikan bahwa budidaya ikan air tawar yang selama ini digeluti oleh beberapa kelompok petani ikan benar-benar tumbuh dan berkembang, hasilnya bisa dinikmati untuk meningkatkan status gizi keluarga dan meningkatkan ekonomi/kesejahteraan masyarakat” kata Seto.
Manfaatkan apa yang telah diberikan ini dengan maksimal, pergunakan dengan sebaik-baiknya jangan sampai setelah menerima bantuan usaha nya tidak berkembang, pesan Seto.
Bantuan sarpras ini bersumber dari dana desa diberikan kepada 7 kelompok tani ikan di wilayah donoharjo.
Dua kelompok tani ikan dari padukuhan kayunan dan banteran mendapatkan bantuan kolam terpal, bibit ikan dan pakan. Sedangkan Pokdakan dari padukuhan Donolayan, Jetis Donolayan, Bakalan, Panasan, Gondang lutung mendapatkan paket bibit ikan dan pakan.
Sementara itu, Albertus Budi Setiawan selaku Direktur Bumkal Sri Taman Rejeki menyampaikan bahwa bibit ikan yang diberikan adalah jenis Patin dengan pertimbangan budidaya ikan patin lebih mudah beradaptasi dengan air yang terbatas.
“Ikan patin sangat toleran dengan air yang tidak mengalir, bahkan air tidak perlu diganti, berbeda dengan nila yang harus dipelihara pada air deras atau air mengalir. Di samping itu penjualan ikan patin tidak menuntut ukuran tertentu petani tidak perlu terburu-buru untuk menjualnya semakin besar ukuran ikan akan semakin laku dan apabila terlalu besar bisa diolah menjadi berbagai produk olahan ikan misal, naget, abon, bakso, siomay, empek-empek dll” jelas Budi.
Pada kesempatan tersebut Budi menyampaikan harapan besar agar usaha budidaya ikan yang selama ini baru berorientasi untuk hiburan atau untuk pancingan , ke depan benar benar sebagai usaha yang berorientasi ekonomi.
“Harapannya agar donoharjo ini menjadi sentra budidaya ikan air tawar karena didukung oleh sumber daya alam berupa air yang melimpah dan adanya sentra pakan mandiri seperti yang dikerjakan di UPR Budi Fish farm.” kata Budi.
Kesempatan usaha di bidang perikanan masih terbuka lebar apalagi berdasarkan survei tingkat konsumsi ikan masyarakat DIY pada tahun 2022 adalah 34, 74 per kapita per tahun masih sangat rendah di bawah rata rata nasional yang mencapai 60 kg per kapita per tahun.” jelas Budi. (Upik Wahyuni KIM Donoharjo)