
Mahasiswa yang mengikuti program KKN-PPM di Universitas Gadjah Mada (UGM) berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah. Salah satu proyek yang dilakukan adalah bekerja sama dengan ibu-ibu PKK Dusun Bakalan untuk membuat briket berkualitas dari ampas kopi. Inisiatif ini bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu PKK dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Ampas kopi biasanya dianggap sebagai sampah yang tidak berharga dan dibuang. Padahal, ampas kopi memiliki potensi yang sangat besar sebagai bahan dasar pembuatan briket premium. Ampas kopi dapat diubah menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan karena mengandung serat alami dan zat organik.
Mahasiswa KKN-PPM UGM berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat Dusun Bakalan. Mereka memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK dalam memproduksi briket kopi berkualitas tinggi dari ampas kopi. Selain itu, mahasiswa KKN-PPM UGM juga membantu pengumpulan ampas kopi dari berbagai sumber, memfasilitasi proses produksi briket, dan memberikan pendampingan dalam pemasaran produk.
Briket hasil kerjasama mahasiswa KKN-PPM UGM dengan ibu-ibu PKK Dusun Bakalan ini memiliki banyak manfaat. Pertama, briket ini merupakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi ketergantungan pada biomassa atau kayu bakar tradisional. Kedua, briket dari ampas kopi memiliki nilai kalor yang tinggi sehingga memberikan daya bakar yang sangat baik. Selain itu, briket ini menghasilkan residu abu yang lebih sedikit, sehingga lebih efisien dan lebih mudah dibersihkan.
Kerjasama ini memberikan banyak manfaat bagi ibu-ibu PKK dan lingkungan. Pertama, ibu-ibu PKK Dusun Bakalan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam mengolah ampas kopi menjadi briket berkualitas. Ini memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. Kedua, penggunaan briket dari ampas kopi mengurangi penggunaan kayu bakar tradisional, mengurangi polusi udara, dan menjaga kelestarian lingkungan di dalam dan sekitar desa.
Mahasiswa KKN-PPM UGM berharap inisiatif ini akan terus mendapat dukungan dari pemerintah, universitas, dan masyarakat setempat. Dukungan berupa pelatihan, pendanaan, dan pemasaran akan membantu perluasan skala produksi dan jangkauan pasar briket ampas kopi. Dengan pendampingan ini diharapkan masyarakat Dusun Bakalan mampu mengembangkan usaha briket ampas kopinya sehingga lebih berkelanjutan dan berdampak positif bagi lingkungan.
Kolaborasi antara mahasiswa KKN-PPM UGM dan ibu-ibu PKK Dusun Bakalan dalam produksi briket berkualitas dari ampas kopi merupakan langkah signifikan dalam upaya mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan lestari. Ibu-ibu PKK mampu memanfaatkan ampas kopi sebagai sumber daya berharga dan menghasilkan briket ramah lingkungan sebagai hasil dari peningkatan pengetahuan dan keterampilan mereka. Agar inisiatif ini memiliki dampak positif yang lebih besar dan berfungsi sebagai model ilustrasi bagi komunitas lain, berbagai pihak harus memberikan dukungan terhadap inisiatif ini. (Pratiwi Rahmadanti – KKN UGM Periode 2 Tahun 2023)