Pelatihan penanganan bencana diselenggarakan sewaktu waktu meski sedang tidak ada bencana dengan tujuan agar para sukarelawan kebencanaan lebih mahir, selalu semangat dan selalu siap ketika dibutuhkan ketika ada bencana di Sleman ataupun di di wilayah lainnya.
Demikian disampaikan Bapak Bambang Suharjana, M Kes Kepala Bidang Pelayanan Medis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dalam acara Bimbingan Teknis Penanggulangan Bencana dan Penanganan Kegawatdaruratan tahun 2021 yang diselenggarakan di RM Pring Sewu. Pelatihan diselenggarakan dalam 2 gelombang, gelombang pertama tanggal 22 dan 23 Juni 2021 dan gelombang kedua tanggal 24 dan 25 Juni 2021.
Pelatihan yang diikuti oleh para sukarelawan kebencanaan SE Kabupaten Sleman tersebut, setiap gelombangnya diikuti tidak kurang dari 30 peserta dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Lebih lanjut Bapak Bambang menjelaskan bahwa ketika ada bencana di Padang dan Aceh, Sleman juga ikut membantu dengan mengirimkan petugas kesehatan, PMI dan sukarelawan.
“Kecepatan, ketepatan, kepekaan dalam membantu bencana sangat dibutuhkan karena itu kemampuan tersebut harus terus dilatih,” jelasnya lagi.
Lebih lanjut Bapak Bambang menjelaskan bahwa sekarang bukan bencana alam atau Merapi, namun yang sedang kita hadapi adalah bencana pandemi.
“Sekarang di Sleman ada shelter asrama haji yang mampu menampung 175 orang, asrama rusunawa 70 orang dan sekarang terisi 70-90 persen. Buka baru UII dan Kampus Unisa. Kampus Unisa bisa untuk masyarakat umum, diklaimkan biaya yang menanggung Pemerintah daerah”.
Adapun Bapak Agus Triono,ST Kepala Seksi Kesehatan Khusus dan Penjaminan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mengingatkan agar
Citamasjajar perlu terus diingatkan kepada seluruh warga masyarakat agar jangan sampai lengah.
Bapak Agus juga menyampaikan bahwa Dinas sosial akan memfasilitasi JKN bagi relawan dan keluarga nya melalui BPBD.
“Jika ada yang telah dibayar secara mandiri, bisa dialihkan pembayarnnya,” tegasnya lagi, sebelum membuka secara resmi pelatihan gelombang kedua tahun 2021. (Endarwati/KIM Donoharjo Ngaglik)