Dalam rangka pemberdayaan masyarakat sebagai upaya mencegah penyebaran Covid19, tim penggerak PKK kalurahan Donoharjo mengadakan serangkaian kegiatan pelatihan pembuatan hand sanitizer atau pembuatan masker.
Sebagai koordinator kegiatan tersebut, Sefita Ayu Purnama Sari, Pangripta kalurahan Donoharjo mengatakan bahwa pembuatan hand sanitizer merupakan bentuk kepeduian PKK Donoharjo untuk memutus mata rantai penularan Covid19 dengan menyalurkan dana 1 juta per padukuhan atau 16 juta se-kalurahaan Donoharjo demi mensukseskan kegiatan tersebut.
” Ingat Pesan Ibu adalah kampanye yang digaungkan oleh pemerintah untuk mencegah penularan Covid19 melalui protokol kesehatan yang dikenal dengan 3M yaitu memakai masker dimana pun berada, menjaga jarak atau menghindari kerumunan dan mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir. Untuk mencegah penularan Covid19 tersebut harus dilakukan secara bersama sama, dimulai dari diri sendiri dan keluarga adalah kunci dari pelaksanaan 3M tersebut. Di sini peran ibu sangatlah penting untuk memberikan edukasi sekaligus sebagai pelaksana protokol kesehatan tersebut.” kata Sefita.
Selanjutnya dikatakan Sefita, hal yang mudah dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid19 diantaranya adalah dengan mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir atau dengan menggunakan hand sanitizer.
Sementara itu pada Senin(2/11/2020) di padukuhan Jetis Suruh, Donoharjo Ngaglik Sleman telah diselenggarakan kegiatan pelatihan pembuatan hand sanitizer tersebut yang dipandu oleh Wuri Handayani tenaga pengajar di SMK Kesehatan Amanah Husada Banguntapan Bantul.
Di hadapan ibu ibu anggota PKK sebagai peserta pelatihan, Wuri mengatakan bahwa pembuatan hand sanitizer ada 2 macam yaitu secara kimiawi maupun alami/herbal. Pembuatan nya tergolong sederhana namun harus sesuai dengan standart yang dirilis oleh WHO (World Health Organization)baik mengenai resep, cara pembuatan maupun cara menggunakan hand sanitizer yang benar.
“Secara kimiawi bahan yang digunakan adalah alkohol 70% sebanyak 3 gelas dengan asumsi 1 gelas sama dengan 250 ml, gliserol 1/4 gelas, Aloe Vera gel 1/2 gelas sebagai pelembab, minyak esensial 3 tetes sebagai aroma atau pewangi bisa menggunakan aroma lavender, sereh, ekstrak bunga
dll sesuai selera.” terangnya.
Sedangkan alat yang digunakan dalam pembuatan Hand sanitizer di rumah adalah gelas belimbing , corong, botol 1 liter untuk mencampur bahan serta botol plastik atau spray untuk membagi hand sanitizer yang sudah jadi.
“Cara pembuatan adalah dengan mengukur semua bahan sesuai takaran, masukkan alkohol pada botol 1 liter, masukkan gliserin dan Aloe Vera gel, tambahkan minyak esensial atau pewangi. Tutup botol agar tidak menguap, kocok botol secara perlahan hingga tercampur rata. Bagi Hand sanitizer yang sudah jadi ke dalam botol spray. Dan simpan selama 2-3 hari untuk memastikan tidak ada mikro organisme pada wadah tersebut. Setelah itu hand sanitizer bisa digunakan” ungkapnya.
Wuri mengatakan bahwa hand sanitizer berbasis alkohol lebih efektif dalam membunuh kuman penyakit tetapi untuk mendapatkan bahannya relatif sulit dan harus ada syarat khusus yang harus diikuti.
“Pembuatan hand sanitizer yang lebih mudah dalam hal ketersediaan bahan adalah dengan membuat nya menggunakan daun sirih. Cara nya dengan merebus 1,5 ons daun sirih dengan 1000 ml setara 4 gelas air sampai mendidih. Biarkan sampai dingin dan bisa digunakan. Hand sanitizer dari daun sirih ini hanya bertahan 3 hari saja karena mudah basi”. tuturnya.
Wuri menuturkan bahwa cara menggunakan hand sanitizer adalah dengan mengusapkan pada telapak tangan sama seperti langkah mencuci tangan yang benar.
Wuri berpesan bahwa hand sanitizer sebaiknya digunakan di saat darurat saja karena untuk mensterilkan tangan yang terbaik adalah tetap menggunakan air dan sabun pada air yang mengalir. (Upik Wahyuni/KIM Donoharjo)