
Dalam upaya meningkatkan status gizi balita dan ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK), Puskesmas Ngaglik 2 bekerja sama dengan Pemerintah Kalurahan Donoharjo menggelar Pelatihan Pembuatan Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 31 Mei 2025, bertempat di Padukuhan Banteran, Donoharjo, Ngaglik, Sleman.
Pelatihan diikuti oleh 16 peserta, yang merupakan perwakilan kader Posyandu dari seluruh padukuhan di Kalurahan Donoharjo. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para kader dengan keterampilan praktis dalam mengolah makanan tambahan yang bergizi, aman, dan mudah dibuat, khususnya untuk balita dengan masalah gizi dan ibu hamil KEK.
Atri Hastutiningsih petugas gizi dari Puskesmas Ngaglik 2 selaku pengampu pelatihan menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi intervensi untuk menekan angka gizi kurang pada balita serta mencegah kekurangan energi kronis pada ibu hamil sebagai salah satu penyebab terjadinya stunting.
Menurutnya, makanan tambahan yang diberikan kepada balita harus memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai usia dan kondisi anak agar pertumbuhan dan perkembangan optimal dapat tercapai.
“Pelatihan PMT ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan dukungan nyata di lapangan. Dengan memanfaatkan bahan pangan lokal, kita bisa menghadirkan kudapan bergizi yang terjangkau, bahan mudah didapat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat,” ungkap Atri.
Selama pelatihan, para kader tidak hanya menerima materi teori, tetapi juga mengikuti sesi praktik langsung. Mereka diajarkan cara membuat berbagai jenis makanan tambahan berbentuk kudapan yang sehat dan menarik terutama bagi anak-anak, seperti:
rolade daging ayam, puding telur jagung, bakso ikan gurame, dimsum ayam, mento ayam, timus ubi jalar, carang Gesing ekstra telur, tempura ikan, siomay ayam ikan kembung, talam pisang pandan, nogosari ayam dan getuk keju ubi jalar.
“Seluruh resep menggunakan bahan pangan lokal yang mudah diperoleh di sekitar lingkungan warga. Hal ini bertujuan agar kader Posyandu dapat mengajarkan resep tersebut kepada ibu-ibu di wilayah masing-masing, sehingga keberlanjutan program gizi bisa terjaga di tingkat rumah tangga.” tambahnya.
Selain meningkatkan keterampilan memasak, pelatihan ini juga diharapkan mampu meningkatkan kreativitas kader dalam menyusun menu PMT yang menarik, lezat, dan sesuai dengan kebutuhan gizi sasaran. Para kader didorong untuk tidak hanya fokus pada pengolahan makanan, tetapi juga memperhatikan nilai gizinya.
“Tujuan kami adalah agar kader memiliki wawasan, motivasi, dan keterampilan untuk memperhatikan kandungan zat gizi makanan sesuai peruntukannya. Kreativitas dalam membuat makanan tambahan ini akan sangat berpengaruh dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu,” jelas Atri.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan kader Posyandu dapat lebih berdaya guna dalam menyusun dan menyosialisasikan menu makanan tambahan yang sehat dan tepat sasaran, sehingga angka kekurangan gizi di wilayah Donoharjo dapat terus ditekan dan kualitas kesehatan masyarakat meningkat, pungkasnya. ( Upik Wahyuni/KIM Donoharjo)