
Sekitar 50 anak usia SD, SMP, SMA dan sederajat warga Padukuhan Penen Donoharjo Ngaglik Sleman begitu antusias, bahagia dan bersemangat mengikuti outbond anti bullying yang dipandu Pak Eka Sastra dan kawan-kawan dari Pordam (Pelopor perdamaian) Kabupaten Sleman serta Satgas PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Propinsi DI Yogyakarta pada Minggu 11/5/25 di Aula Masjid Baitul Hasanah Penen.
“Sosialisasi ini kita lakukan dengan bermain. Semoga permainan ini akan mengingatkan kalian bahwa kita semua tidak boleh melakukan bullying. Jadilah anak hebat yang bukan pelaku maupun korban bullying “, harap Pak Eka.
Menurut Pak Bambang AF ketua Takmir Masjid Baitul Hasanah Penen, kegiatan diselenggarakan dalam rangka mempersiapkan generasi penerus yang berbudi pekerti baik, berakhlak mulia serta cinta kepada sesama.
“Di era sekarang di mana kekerasan bisa menimpa pada siapa saja baik secara fisik, mental maupun sosial, maka anak harus dikenalkan sejak dini tentang apa yang baik dan mana yang tidak baik agar kelak mereka tumbuh menjadi orang orang yang sukses dengan budi pekerti yang luhur dan memiliki cinta kepada sesama,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Carik Donoharjo Bapak Anang Patri Widyantoro memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan yang mengedukasi untuk menghentikan perundungan.
” Saya korban bullying. Ketika masih kecil pernah melakukan kesalahan diteriaki huuuu, itu membekas sampai sekarang. Saya berharap semua pihak menyadari perilaku bullying di sekitar kita dan mengantisipasi dampak negatifnya. Karena berbicara tentang bullying ada 2 aspek yang dikuatkan. Pertama anaknya dan kedua lingkungannya”.
Bapak Anang mencontohkan kisah Albert einstein yang mendapat surat dari gurunya agar diberikan kepada Ibunya. Albert Einstein sendiri ketika itu belum bisa membaca. Ditulis di kertas tersebut bahwa karena kurangnya kemampuan maka Albert Einstein akan dikeluarkan. Tanggapan Ibunya sungguh bijaksana. Beliau berkata,
Nak, kamu orang hebat cuma mereka belum tahu. Seandainya ketika itu Ibunya menyampaikan apa yang tertulis, mungkin tidak akan pernah terlahir seorang Albert Einstein dengan karya besarnya” , jelas Pak Anang.
Sementara itu Bapak Ludiyanto Bidang perlindungan dan jaminan sosial Dinas Sosial Kabupaten Sleman dalam sambutannya menyampaikan
terimakasih atas bantuan semua pihak.
“Kegiatan ini diinisiasi oleh salah satu pilar Dinas Sosial yaitu Pordam yang merupakan singkatan dari pelopor perdamaian. Pordam adalah relawan sosial yang dibentuk oleh kementrian sosial, salah satu tugasnya untuk mencegah konflik sosial serta mengantisipasi dampak negatif yang ditimbulkan akibat pertentangan individu maupun kelompok seperti bullying.”(Endarwati/KIM Donoharjo)