
Kader kesehatan merupakan salah satu relawan di bidang kesehatan yang seringkali menjadi rujukan utama dan pertama masyarakat saat terjadi masalah kesehatan. Karena itulah maka kader perlu dibekali pengetahui tentang penanganan pertama pada kasus kesehatan diantaranya jika ada orang atau warga yang mengalami pingsan.
Demikian disampaikan Kamituwa Donoharjo Dani Prasetyo pada acara senam rutin kader kesehatan Donoharjo, dilanjutkan dengan penyampaian materi pertolongan pertama pada kasus pingsan yang disampaikan oleh Ketua Destana yang juga ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) Ambulance Donoharjo Agus Hadiyo Pancoro Jumat 23/5/25:di Balai Kencana Padukuhan Panasan Donoharjo.
“Jika ada yang pingsan, langkah pertama cari tempat aman. Selanjutnya pasien dibaringkan dan longgarkan apa yang menjadi hambatan untuk bernapas karena orang pingsan biasanya asupan oksigen ke otak terhambat. Posisikan kaki lebih tinggi dari kepala. Bisa diganjal tas misalnya”.
Lalu panggil, apakah masih bisa merespon atau menjawab. Jika tidak, maka pipi ditepuk tepuk pelan, jika pingsan kelelahan akan segera siuman. Tapi kemungkinan akan pingsan lagi karena belum waktunya bangun sudah dibangunkan.
“Perhatikan bibir apakah membiru. Jika bibir membiru dan tidak respon kita harus tahu karena mungkin ada gejala lain. Jika menghadapi kasus demikian, segera minta pertolongan ke teman, dokter atau ambulance”.
Jika pingsan berat, nadi harus dicek dan dengarkan nafasnya. Jika sudah dipastikan telah sadar, berikan minuman panas manis.
“Jangan pernah memberikan minum saat pasien masih pingsan karena itu sangat berbahaya”, kata Agus menegaskan.
Agus juga mengingatkan Ibu Ibu sebagai kader dan olahragawan harus tahu dan dapat merasakan jika akan pingsan. Bisa ditandai dengan pusing, berkeringat dingin, mual atau mata berkunang kunang.
“Jika sebelah atau disekitar kita ada yang akan pingsan, juga harus segera ditolong jangan sampai jatuh. Karena kita harus peduli dengan siapapun yang ada di sekitar kita”, kata Agus menegaskan. (Endarwati)