Masih dalam suasana merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444H , pemerintah kalurahan Donoharjo menggelar acara syawalan atau halal bil halal bertempat di kawasan Embung Jetis Suruh, Donoharjo Ngaglik Sleman pada Selasa 16 Mei 2023.
Hadir pada acara tersebut Panewu Ngaglik , Lurah, mantan lurah Donoharjo, purna tugas pamong, Badan Permusyawaratan Kalurahan ( BPKal), LPMD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa, PKK, serta tokoh dari berbagai lapisan masyarakat.
Dani Prasetyo selaku ketua panitia menyampaikan bahwa syawalan kali ini selain bertujuan menjalin silaturahmi juga menunjukkan kepada masyarakat bahwa tahun ini Donoharjo telah memiliki mobil ambulans hasil dari pengumpulan dana/ swadaya dari masyarakat yang dilakukan sejak beberapa bulan terakhir.
Sementara itu, Hadi Rintoko Lurah Donoharjo mengucapakan terima kasih atas bantuan dan kerelaan dari masyarakat Donoharjo mewujudkan keinginan memiliki mobil ambulans tanpa menggunakan anggaran dari pemerintah.
“Alhamdulillah , mobil ambulans telah kita miliki dan selalu siap siaga jika diperlukan. Kita semua berharap Kendaraan ini nantinya dapat digunakan untuk membantu warga dalam keadaan2 darurat di wilayah Donoharjo. ” sambungnya.
Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) yang telah menjadi mitra pemerintah dan berperan dalam dalam perencanaan , pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan.
“Lembaga mempunyai peran yang sangat penting karena memberi kekuatan bagi kinerja pemerintah kalurahan. Semoga ke depannya akan semakin harmonis sehingga pelayanan kepada masyarakat juga semakin baik, dengan demikian visi dan misi Sri Taman dan Sri Gunung cepat tercapai.” tandasnya.
Agung Endarto, Panewu Ngaglik menyampaikan bahwa acara syawalan atau halal bil halal bisa dijadikan ajang untuk meningkatkan sinergitas antara pemerintah , Lembaga maupun warga masyarakat.
Dikatakannya, Semakin ke depan tantangan yang dihadapi akan semakin besar, sehingga untuk kelancaran tugas diperlukan kekompakan dan soliditas diantara ketiganya.
” Salah satu yang patut diapresiasi adalah swadaya masyarakat murni dengan diwujudkannya mobil ambulans tanpa menggunakan anggaran Desa”kata panewu Ngaglik tersebut.
Beliau menambahkan bahwa saat ini terjadi pergeseran atau perubahan persepsi, pemerintah bukanlah pangreh praja yang memberi perintah kepada masyarakat, akan tetapi sekarang disebut dengan Pamong yang dituntut memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Dan tidak berlebihan kiranya, bila kita memberikan apresiasi kepada pemerintah kalurahan Donoharjo yang dari tahun ke tahun semakin baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat” pungkas Agung. ( Upik Wahyuni / KIM Donoharjo)