Sebagai bentuk upaya penanaman jiwa kerelawanan, Relawan Donoharjo (Relado) menggelar acara bakti sosial dan tabur bunga serta doa bersama di makan dan keluarga almarhum sesepuh Relado, Minggu (28/3/2021).
Seto Aji Kusumantoro, Ketua Relado menyebutkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memupuk jiwa kerelawanan para anggota Relado. “Jiwa kerelawanan yaitu bersedia mengabdi secara ikhlas tanpa pamrih, rela berkorban, dan memiliki komitmen yang kuat bagi sesama perlu dipupuk, apalagi pada masa pandemi ini,” ungkap Seto yang juga menjabat sebagai Ulu-ulu Donoharjo ini.
Sementara itu, Suratmi selaku Humas Relado menyampaikan bahwa kegiatan imi dilakukan untuk mengenang kerelawanan sejati dari leluhur yang sudah berpulang. “Karena kerelawan itu datang dari hati. Kerelaan mereka bukan hanya tenaga, pikiran dan harta benda, bahkan keluarganya pun ikut diterjunkan dalam kegiatan kerelawanan,” ujar Suratmi.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk menjalin tali silaturahmi baik dengan keluarga para leluhur Relado, maupun antara relawan sendiri. “Adanya tali kasih diharapkan dapat menimbulkan kepedulian dan rasa kemanusiaan kepada sesame,” ucap Suratmi
Acara sendiri diawali dengan tabur bunga dan doa bersama di makam almarhum Sarwono yang semasa hidupnya lebih dikenal dengan nama Bapak Randu yang kemudian dilanjutkan dengan bakti sosial penyampaian santunan bagi keluarga almarhum Bapak Randu di Maron. Setelahnya, acara dilanjutkan tabur bunga dan doa bersama di makam almarhum Margino di Ngepas Lor, dan almarhum Heri Yulianto di Jetis Donolayan.
Pada kesempatan tersebut, Suratmi juga menyapaikan kesannya mengenai para pendahulu di Relado tersebut. Margino menurut Suratmi merupakan sosok yang diidolai oleh sesama relawan.
“Beliau pernah berpesan agar kegiatan relawan jangan sampai mati karena keberadaannya dibutuhkan masyarakat, sementara Mas Heri Yulianto begitu besar dukungannya bahkan radio rig, salah satu perangkat radio pancar ulang miliknya masih dimanfaatkan untuk radio pancar ulang Relado,” kata Suratmi.
Sementara Sarwono menurut Suratmi merupakan relawan sejati yang dapat dijadikan teladan. “Beliau relawan ‘entengan’, mudah membantu sesama,” tutup Suratmi. (Endarwati/KIM Donoharjo)