Menilai dan mengoreksi diri sendiri secara jujur dari apa yang dilihat, dirasakan, dan dilakukan adalah dasar dari kegiatan survei mawas diri atau yang disingkat SMD.

Karena tujuannya untuk menilai masyarakat pada tingkat wilayah Kalurahan, maka sebelum kader kesehatan melakukan survei di masyarakat dilakukan pencermatan terhadap indikator- indikator yang disiapkan.

Pencermatan tersebut dipandu Puskesmas dengan melibatkan Lurah, Kamituwa, Dukuh, PKK, KPM (kader pembangunan manusia) serta kader kesehatan, apakah indikator yang disiapkan sudah sesuai dengan data yang dibutuhkan.

“Salah satu tujuan SMD adalah agar masyarakat dapat mengetahui masalah kesehatan diwilayahnya sehingga bisa menyusun program untuk mengatasinya”, demikian dijelaskan Mbak Azizah, Bidan Desa pada kegiatan pra SMD (survei mawas diri) yang diselenggarakan Rabu 22/8/23 oleh Puskesmas Ngaglik 2 di Rumah Makan Lanjar Donoharjo.

Lebih lanjut Mbak Azizah menjelaskan bahwa SMD merupakan kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat dibawah bimbingan Lurah dan petugas Puskesmas serta Bidan.

‘Tahapannya dimulai dari pengumpulan data primer dan data sekunder, pengolahan dan penyajian data masalah dan potensi yang ada dan membangun kesepakatan bersama masyarakat dan Lurah untuk ber sama-sama mengatasi masalah kesehatan di masyarakat”.

” Hasil analisa situasi melalui SMD berupa usulan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat kelurahan sesuai harapan rasional masyarakat kelurahan” jelas Mbak Azizah lagi.

Indikator yang masuk dalam pendataan diantaranya tentang PTM (penyakit tidak menular), Hipertensi, DM (diabetes mellitus), Penyakit Paru, kehamilan, germas, jamban, penimbangan balita serta perilaku merokok.

Karena pentingnya instrumen yang disiapkan untuk memotret kondisi riil masyarakat, maka forum menyepakati bahwa indikator survei ditambah tentang komunikasi anak dan orang tua serta survei tentang pengelolaan sampah rumah tangga.

“Komunikasi dalam keluarga sangat penting untuk mencegah kenakalan remaja serta perilaku menyimpang anak dan remaja,” jelas Pak Theodorus Indarto Puskesmas Ngaglik 2.

Sementara itu Kamituwa Donoharjo Bapak Dani Prasetyo menjelaskan bahwa informasi tentang pengelolaan sampah sangat penting untuk mengetahui apakah masyarakat sudah memahami pentingnya pengelolaan sampah. “Apakah sudah dilakukan pemilahan dan pengelolaan sampah atau belum, serta bagaimana penanganan sampah di rumah tangga,” jelas Mas Dani. (Endarwati)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *