Umat Islam di wilayah Suruh, Jetis Suruh dan sekitarnya melaksanakan salat Idul Adha 1446 Hijriyah dengan penuh khidmat bertempat di kawasan Embung Jetis suruh, Donoharjo , Ngaglik, Sleman pada Jumat pagi 6/6/2025.

Warga dari berbagai dusun memadati kawasan tersebut sejak pagi hari, menunjukkan antusiasme dan semangat kebersamaan dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H.

Salat Ied dimulai tepat pukul 06.30 WIB dan dipimpin oleh Ustaz Syamsul Arifin dari Pondok pesantren Hidayatulloh Donoharjo . Usai salat, ia menyampaikan khutbah dengan tema besar “Makna Ketaatan dan Pengorbanan dalam Ibadah Kurban”, yang menggugah kesadaran spiritual serta sosial para jamaah.

Dalam khutbahnya, Ustaz Syamsul Arifin mengajak jamaah untuk meneladani keteguhan hati dan keikhlasan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah SWT. Beliau menegaskan bahwa ibadah kurban bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi mengandung nilai-nilai luhur ketakwaan dan kepasrahan.

“Kurban bukan hanya soal darah dan daging yang mengalir. Allah tidak membutuhkan itu. Yang Allah kehendaki adalah ketakwaan dalam hati kita,” ujar Ustaz Syamsul Arifin.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pelaksanaan kurban merupakan bentuk syiar Islam dan simbol ketaatan yang diwariskan oleh Nabi Ibrahim AS kepada umat Islam hingga kini. Dalam konteks sosial, kurban juga menjadi sarana untuk menumbuhkan empati, menekan kesenjangan sosial, dan mempererat tali persaudaraan di tengah masyarakat.

“Saat menyembelih hewan kurban, kita juga menyembelih sifat egois dan ketamakan dalam diri. Qurban mengajarkan kasih sayang dan perhatian kepada saudara-saudara kita utamanya kepada mereka yang kurang mampu,” tambahnya.

Pada kesempatan Idul Adha kali ini, panitia kurban di wilayah Suruh dan Jetis Suruh mencatat total hewan kurban yang disembelih sebanyak 4 ekor sapi dan 7 ekor kambing. Proses penyembelihan dilakukan tak lama setelah salat Id, dengan tetap memperhatikan aspek kebersihan, keamanan, dan ketentuan syariat Islam.

Pembagian daging kurban dilaksanakan secara tertib dan merata kepada masyarakat sekitar, khususnya kaum dhuafa dan fakir miskin. Warga sangat antusias menerima daging kurban, yang menjadi simbol berbagi dan kepedulian sosial.

Kegiatan Idul Adha ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan, memperkuat ikatan sosial, serta menghidupkan kembali semangat gotong royong di tengah masyarakat. ( Upik Wahyuni/ KIM Donoharjo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *