Kabupaten Sleman sudah darurat sampah karena TPS Piyungan sudah ditutup. Kenyataan tersebut menyebabkan mau tidak mau masyarakat di wilayah Kabupaten Sleman harus mencari solusi agar sampah tidak menjadi masalah. Karena itulah dibutuhkan peran serta masyarakat memilah dan mengolah sampah mulai dari tingkat rumah tangga.

Demikian disampaikan Eni Yuliani, S.E, M.Si kepala bidang pengendalian lingkungan hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman pada lomba evaluasi Kampung Hijau tingkat Kabupaten Sleman tahun 2024 di Padukuhan Penen Donoharjo Ngaglik Sleman Selasa 14/5/24.

Sementara itu Endarwati dari perwakilan Padukuhan Penen memaparkan bahwa sampah adalah masalah yang sangat penting karena menyangkut kebersihan, keindahan, kenyamanan dan keberlangsungan hidup. Penyadaran pengelolaan sampah tidak serta merta mudah dilakukan karena berkaitan dengan perilaku . Namun setiap perubahan akan selalu ada awal untuk memulainya. Perubahan yang positif hendaklah dilakukan segera, saat ini juga. Jika ditunda-tunda akan membuka peluang untuk tidak dilaksanakan”.

“Kegiatan yang membutuhkan peran serta seluruh masyarakat akan lebih mudah jika titik tolak pergerakan dimulai dari apa yang kita miliki, dari apa yang menjadi potensi kita sendiri karena keberhasilan program berbasis masyarakat sangat ditentukan oleh minat dan kemauan masyarakat sendiri, yang akan menjadi sumber energi bagi keberlangsungan program,” jelasnya.

“Kesadaran kami akan perlunya pengelolaan sampah sudah cukup lama, dibuktikan dengan adanya SK Kepala Desa tentang Tim Pelaksana Bank Sampah “Sedyo Makmur” Padukuhan Penen tahun 2019. Pada tahun yang sama Penen juga Juara 1 Lomba Green and Clean Tingkat Kapanewon Ngaglik dan tahun 2022 juara 3 tingkat Kabupaten Sleman pada Lomba Pengelolaan Air Pedesaan”.

“Kami meyakini bahwa rasa cinta lingkungan warga Penen diturunkan dari para pendahulu di mana Penen pernah meraih juara 1 Lomba UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) tingkat Propinsi pada tahun 1988”.

” Meskipun kami belum dapat mengikuti jejak prestasi para pendahulu, namun kami berharap bahwa generasi kami selanjutnya juga tetap memiliki rasa cinta terhadap lingkungan dan berusaha untuk terus melestarikannya”.

“Apa yang sudah para pendahulu lakukan serta apa yang sekarang kami upayakan adalah dalam rangka untuk mewujudkan cita cita Penen BERSERI yaitu Penen yang bersih, elok, ramah, sehat, edukatif, rapi dan indah”.

Lebih lanjut Endarwati menjelaskan bahwa tahapan kegiatan pengelolaan lingkungan di Padukuhan Penen diawali dengan Perencanaan Program yang dilaksanakan secara berkala, melakukan Sosialisasi tentang kesehatan lingkungan, tentang pengelolaan sampah, maupun sanitasi dengan memanfaatkan pertemuan yang ada di Padukuhan”.

“Padukuhan Penen juga menyelenggarakan aneka Pelatihan diantaranya tentang cara pembuatan pupuk cair, cara pembuatan media tanam, cara pembuatan starter, cara pembuatan kompos serta pembuatan alat pengolahan sampah organik skala rumah tangga dengan metode Takakura”.

” Sosialisasi dan edukasi Pengelolaan sampah skala rumah tangga agar warga melakukan pemilahan sampah organic dan anorganik. Sampah organik ada yang dimanfaatkan untuk pakan ternak, ditimbun di pekarangan, diolah dengan metode Takakura atau diolah dengan metode ember tumpuk . Untuk sampah an organik secara berkala diantar ke Bank Sampah Sedyo Makmur”.

“Kami menyadari bahwa Faktor Pendukung Keberhasilan Pengelolaan dan penyehatan lingkungan 50% ditentukan oleh tingkat partisipasi masyarakat, 30% dukungan pihak terkait dan 20% ditentukan oleh ketersediaan sarana prasarana pendukung. Kami merasa sangat bersyukur bahwasannya tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi “.

“Jika kebetulan Bapak Ibu lewat Padukuhan ini dan terlihat relatif bersih, hal tersebut disebabkan tingginya kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk membersihkan dan menata rumah dan lingkungannya sendiri, juga atas kiprah Ibu -Ibu Jumsih yang menyapu jalan dan fasilitas umum setiap hari Jumat pagi, serta peran para Bapak yang selalu siap melakukan kerja bakti untuk membenahi lingkungan”. (Endarwati/KIM Donoharjo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *