Dalam rangka mensosialisasikan kegiatan dan progran keperpihakan Pemerintah terhadap UMKM, untuk memotivasi UMKM agar naik Kelas dan mengedukasi masyarakat agar Peduli Dan Mencintai Produk lokal DIY, maka Dinas Koperasi dan UMKM DIY bersama DPRD DIY menyelenggarakan sarasehan Si Bakul pada Senin 17 April 2023 di Joglo Tanjung, Banteran, Donoharjo, Ngaglik, Sleman.

Acara yang didanai oleh Dinas Koperasi dan UMKM DIY ini menghadirkan nara sumber Bapak Aris Eko Nugroho, SP, MSI Kepala Paniradya Keistemewaan DIY, Bapak Sudaryanto, SH Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY, Bapak Hadi Rintoko,ST Lurah Donoharjo serta Ibu Euis yang merupakan Pioner Pie salak Chooby.

Pada sarasehan tersebut juga menghadirkan para pelaku usaha di Kalurahan Donoharjo diantaranya KWT Mumpuni Padukuhan Suruh, Kelompok Batik Donomukti, UP2K Banteran, Aneka Camilan Sembada, Aneka Snack Barokah, Teh Kobucha Tanjung.

Pak Aris Paniradya Pati DIY menjelaskan bahwa Si Bakul Jogja adalah Sistem Informasi Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha di DIY yang merupakan salah satu program terpadu dari Pemda DIY melalui Dinas Koperasi dan UKM (KUKM) DIY yang dilaksanakan dengan sistim inkubasi bisnis.

Pembinaan dan pendampingan terhadap UMKM dilakukan secara bertahap, step by step dan berkesinambungan. “Kegiatan pembinaan dan pendampingan dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM selama 6 bulan penuh. Jika sudah mengikuti suatu pelatihan harus menerapkan hasil pelatihan tersebut sebelum mengakses pelatihan berikutnya agar hasil pelatihan benar-benar diaplikasikan dalam usaha”, jelas Pak Aris.

Bapak Aris juga mengajak para pelaku UMKM untuk saling bersinergi dan bekerjasama. “Antar Kalurahan bukan saling meniadakan tapi saling melengkapi,” tandas Pak Aris.

Sementata itu Lurah Donoharjo Bapak Hadi Rintoko,ST menyampaikan bahwa komoditi pertanian masih menjadi tulang punggung ekonomi Donoharjo di samping peier4nakan dan perikanan. “Selain mengupayakan pengolahan pertanian hortikultura dengan sentuhan tehnologi juga mengembangkan produk turunan hasil pertanian seperti salak menjadi pie, keripik, manisan. olahan pepaya menjadi manisan, abon dan telur diolah menjadi telur asin”.

” Yang menjadi Program pemerintah Kalurahan adalah bagaimana UMKM bisa menjadi mensejahterakan. Untuk itu dilakukan kerjasama dengan akademisi, perusahaan juga pemerintah sehingga mendorong percepatan”, jelas Pak Lurah lagi.

Sementara itu Bapak Sudaryanto,SH wakil Komisi A DPRD DIY menekankan peran sebagai Dewan yang harus selalu siap membantu memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. ” Ibarat kata, anak polah bopo kepradah”, jelasnya. (Endarwati)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *