Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, kelompok batik Donomukti Donoharjo Ngaglik Sleman yang telah bergabung ke dalam paguyuban batik Sleman, Mukti Manunggal ikut ambil bagian dalam serangkaian kegiatan pada gelaran pasar Batik Minggu Legi Surya Sumunar di pelataran parkir Tlogo Putri Kaliurang.
Pasar Batik telah diresmikan dengan menorehkan lilin malam ke dalam selembar kain oleh ketua Dekranas Kabupaten Sleman Sri Purnomo mewakili Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bertepatan dengan peringatan hari batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2022.
Dalam sambutannya ketua panitia penyelenggara Endang Wilujeng mengatakan bahwa peringatan hari batik Nasional di kabupaten Sleman mengambil tema Surya Sumunar.
” Surya Sumunar brarti matahari terbit memiliki makna akan semangat untuk terus berkarya dan menjadikan batik lebih dicintai masyarakat. Event ini sekaligus sebagai momentum kebangkitan batik DIY paska pandemi covid 19 secara ekonomis maupun kualitas karya” kata Endang.
Hati Batik Nasional tanggal 2 Oktober , lanjut nya, merupakan sebuah pengakuan internasional oleh UNESCO sejak tahun 2009 sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan non bendawi. Dan pada hari Batik ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batik Indonesia. Sedangkan gelaran pasar Batik Minggu Legi ini adalah karya nyata untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia tersebut” kata Endang yang juga ketua Paguyuban batik Sleman Mukti Manunggal tersebut.
Pasar Batik Minggu Legi diikuti sedikitnya 400 anggota Paguyuban Perajin dan Pengusaha Batik P3B DIY menampilkan serangkaian kegiatan pameran batik , bursa batik , pentas seni, senam Sleman Bangkit , flashmob Beksan Wanara serta kegiatan membatik bersama di atas kain sepanjang 30 meter.
Dalam sambutannya ketua Dekranas Sleman menyatakan apresiasi kepada paguyuban Mukti Manunggal atas terselenggaranya pasar batik sebagai strategi pemasaran, sarana promosi dan penjualan, tempat bertemunya para pelaku batik sehingga terjalin komunikasi untuk bergerak maju melakukan inovasi produk baik dari segi motif, pewarnaan, desain dan lain lain.
Sejalan dengan ketua Dekranas Sleman, kepala dinas perindustrian dan perdagangan DIY yang dibacakan oleh Kabid ILSA Disperindag DIY Anton Raharjo menyampaikan penghargaan kepada Mukti Manunggal atas terselenggaranya pasar batik Minggu Legi sebagai ajang mempertemukan para pelaku Batik dengan harapan memperkuat hubungan kerja dan kekerabatan dalam pengembangan industri batik khususnya di wilayah Daerah istimewa Yogyakarta.
” Pasar Batik Minggu Legi di Sleman menjadi yang pertama atau Pioneer dan diharapkan kegiatan serupa akan diikuti pula di semua kabupaten kota di seluruh Jogjakarta yang memberi kontribusi nyata terhadap keberlangsungan warisan budaya, yaitu Batik Indonesia” pungkas Anton. (Upik Wahyuni KIM Donoharjo)