Mengusung tema Kearifan lokal, SD negeri Donoharjo menyelenggarakan Projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dan tutup tahun ajaran 2022/2023 dengan mengadakan kegiatan Gelar Budaya yang berisikan berbagai pertunjukan diantaranya Kirab Gunungan oleh pasukan Bregada, Tari Gambyong Pareanom, Tari Kebyak Anting-anting, Senam Sleman Bangkit dan juga Kenduri bertempat di halaman SD negeri Donoharjo , Jetis Suruh Donoharjo Ngaglik Sleman pada Selasa 13/06/2013.
Kepala sekolah SD negeri Donoharjo, Sukardi saat melepas kirab menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan dan menanamkan rasa cinta terhadap budaya Jawa sejak dini kepada para murid , sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas anugerah Nya telah melakukan proses belajar mengajar dengan baik dan lancar disamping untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya lokal yang adiluhung warisan dari para leluhur.
Dengan pembelajaran budaya lokal, anak dapat mengenal keberagaman potensi budaya yang ada di sekitarnya yang bisa dipergunakan sebagai modal untuk membentuk karakter , budi pekerti , moral, dan watak, sehingga anak mampu memberikan keputusan terbaik dalam kehidupan sehari-hari.
“Acara kirab budaya yang diselenggarakan saat ini dimaksudkan juga untuk memelihara kearifan lokal seperti budaya gotong royong , saling memberi kepada sesama yang diwujudkan dalam bentuk gunungan dan kenduri” tutur Sukardi.
Prosesi kirab diawali dengan menerbangkan 7 balon warna warni oleh kepala sekolah SD negeri Donoharjo yang melambangkan tujuh atau tujuan, yang secara filosofi bisa dimaknai gambaran semangat untuk mencapai cita-cita setinggi mungkin.
Diiringi suara gendhing dari Bregada Reksayuda, kirab menempuh jarak kira-kira 2 kilometer dengan barisan terdepan pasukan bregada Reksoyuda, diikuti gunungan hasil pertanian berupa sayur mayur, selanjutnya gunungan buah-buahan dan disusul gunungan mainan anak2. Kirab berlangsung sangat meriah karena diikuti oleh guru dan karyawan, para murid, orang tua/wali murid dan tamu undangan yang kesemuanya hadir mengenakan baju Kejawen.
Seusai melakukan arak arakan, kirab berakhir di halaman SD Donoharjo, dilanjutkan dengan menikmati berbagai hiburan dan kesenian yang dilakukan oleh murid, guru dan juga alumni SD Donoharjo.
Suasana kembali khidmat saat acara kenduri dan doa dilanjutkan dengan makan bersama sebagai wujud kebersamaan antara murid, guru, orang tua wali dan pemerintah.
Fitri, salah seorang wali murid mengaku sangat senang dan bangga menjadi bagian dari kegiatan ini.
“Acaranya sangat meriah dan menghibur, nuansa Jawa sangat kental, suasana gotong royong dan kekeluargaan sangat terasa, semoga akan menambah berkah dan kebaikan bagi kita semua” tuturnya.
Usai doa bersama, gunungan pun menjadi rebutan oleh para hadirin dan penonton, hanya butuh waktu kurang dari 10 menit isi gunungan sudah habis diserbu. (Upik Wahyuni KIM Donoharjo)