Meningkatkan kapasitas, kemampuan, ketrampilan dan taraf ekonomi penyandang disabilitas dan keluarganya agar lebih berdaya merupakan harapan diselenggarakannya Pelatihan boga bagi penyandang disabilitas Kalurahan Donoharjo.
Demikian disampaikan Bapak Ir Teguh Budiyanto Kepala Bidang Rehabilitasi sosial Dinas Sosial Kabupaten Sleman sebelum membuka secara resmi pelatihan boga bagi penyandang disabilitas Kalurahan Donoharjo Senin 11 Juli 2022 di Aula Kalurahan Donoharjo.
Pelatihan yang diselenggarakan dari tanggal 11 Juli sampai 15 Juli 2022 merupakan
usulan dari pokir (pokok pikiran) Dewan. Penyelenggaraan menggunakan anggaran DPRD Bapak Timbul Saptowo,ST, anggota DPRD Kab Sleman.
Pada kesempatan tersebut Bapak Ir Teguh Budianto juga menjelaskan bahwa kegiatan bisa berlanjut melalui pokir atau dana reguler Dinas Sosial. “Jadi bagi Kalurahan yang ingin kegiatan ada 3 pintu pertama pokir dengan pendekatan kepada Dewan. Kedua, PUPM ( Pagu Usulan Partisipasi Masyarakat). Dari Kalurahan lewat Musrenbang Kapanewon. Ketiga OPD (organisasi perangkat daerah) sesuai bidang tupoksi bisa untuk memajukan masyarakat yang ada di kabupaten Sleman, meskipun tidak semua disetujui”, jelas Bapak Teguh.
Bapak Teguh juga menjelaskan bahwa Dinas sosial ada beberapa kegiatan,. KSB , bantuan sembako, jps,
Tentang Jaring Pengaman Sosial, Bapak Teguh menjelaskan ada 3 bidang yaitu Pendidikan, Kesehatan dan sosial.
“Bidang Pendidikan memberi bantuan kepada warga yang kesulitan membayar bagi anak atau keluarganya dari SD, SPM sampai kuliah. Dinas Sosial sudah bekerjasama dengan AMIKOM, namun tidak menutup kemungkinan dengan universitas lain. Bisa juga bagi putus sekolah yang ingin lanjutkan kejar paket”
Kedua bidang kesehatan, JPS bagi warga miskin yang sakit dirawat di RS. “Atau mempunyai BPJS tapi BPJS tidak mengcover atau membiayai itu. Misalnya kecelakaan yang tidak dijamin BPJS jasa Raharj atau Penderita thalasemia yang tidak difasilitasi”
“Ketiga bidang sosial, bagi warga terlantar dinas sosial bisa menjamin kebutuhan dasar makan dan sandang, yang terencana maupun tidak terencana,” jelas Bapak Teguh lagi.
Sementara itu Bapak Drs Junaedi MM sebagai motivator pelatihan menyampaikan dasar untuk usaha tekun, fokus dan niat. Adapun motivasi dalam berusaha adalah kerja keras, kembangkan ide, fokus, optimis, selalu berpikir terbuka, tekun dan berdoa, profesional, dukungan keluarga dan harus punya mimpi besar.
Selanjutnya Bapak Junaedi yang purna dari Dinas Sosial tahun 2020 menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan agar sukses dengan singkatan GUDEG yaitu Giat, Ulet, Doa dan Dana, Entengan dan Gemi (hemat).
Adapun hal yang harus dihindari disingkat dengan BAKMI. “Bosenan, Aras-arasen, Keset, Malas, dan Isinan (pemalu)”, pungkas Bapak Junaedi. (Endarwati)