
Dalam upaya meningkatkan manfaat perpustakaan bagi masyarakat maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman menyelenggarakan sosialisasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial pada Rabu 7/5/25 di Kopi Jongke Sinduadi Mlati Sleman.
Pada acara yang menghadirkan 40 pengelola perpustakaan kalurahan itu, Ibu Kristiana Puspitasari Kepala Bidang Pembinaan dan Pengelolaan Perpustakaan menjelaskan bahwa kegiatan ditujukan agar para peserta mengetahui dan paham tentang transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Transformasi merupakan hal yang baik pada perpustakaan yang semula dimaknai hanya sebagai tempat meminjam buku tapi kini diharapkan kegiatan lebih menarik dan lebih dinamis,” jelas Bu Kristiana.
Sementara itu Bapak Susilo Widodo Kamituwa Widodomartani yang juga merupakan Kepala perpustakaan Widodomartani dan Pelatih ahli TPBIS (transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial) menyampaikan materi tentang peran literasi untuk kemajuan masyarakat .
“Sekarang perpustakaan sudah digaungkan adanya transformasi dari kurang baik ke baik. Kalau jaman dulu kesannya seperti tumpukan buku, sekarang sudah bertransformasi dan mengarah ke pelibatan masyarakat. Perpustakaan fikonsep ramah dengan siapa saja yang artinya inklusi sosial yaitu ramah anak, orang tua maupun remaja. Paradigma kita harus berbeda,” tegasnya.
Bapak Susilo juga menjelaskan definisi literasi adalah kemampuan untuk memahami menggunakan mengevaluasi merefleksikan dan berkomunikasi tentang informasi dalam bentuk lisan maupun tulisan sehingga bisa berpikir kritis.
Dengan kata lain membaca, memahami, mempraktekkan sehingga kita bisa berfikir secara kritis dengan literasi tersebut “.
“Dampaknya sebagai akibat membaca bisa menghasilkan dalam hal ekonomi, sosial, pendidikan maupun kebudayaan”
“Cara yang pertama dengan meningkatkan layanan. Adanya kader perpustakaan, buku dan ruangan yang memadai. Selanjutnya melakukan pelibatan masyarakat misal dengan menyelenggarakan pelatihan, mendongeng, membaca. Hal yang perlu ditempuh juga advokasi dengan bermitra, melakukan promosi dan lobi,” jelasnya.
Bapak Susilo juga menjelaskan peran literasi bagi masyarakat, yang pertama partisipasi masyarakat meningkat dengan pelibatan masyarakat . Kedua peningkatan kesejahteraan Ekonomi karena ketika membaca dan memahami, membuat dan menjual maka membaca menjadi karya dan menghasilkan. Yang ketiga, peran literasi adalah peningkatan SDM dan membentuk karakter masyarakat. (Endarwati)