Kegiatan vaksin Polio putaran pertama yang diselenggarakan di Kompleks Kalurahan Donoharjo pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 19 dan 20 Januari 2024 berlangsung lancar dengan jumlah sasaran tervaksin melebihi target. Demikian disampaikan Ibu Notowati Dwi Vitasari, Kepala Sub Bagian TU Puskesmas Ngaglik 2 ditemui usai pelaksanaan vaksin 20/1/24.
Ibu Notowati Dwi Vitasari yang akrab dipanggil Bu Vita menjelaskan bahwa untuk pos pelayanan Donoharjo pada hari pertama dari target 428 peserta, tervaksin sebanyak 759 peserta. Untuk pelayanan vaksin di hari kedua dari target 531 peserta tervaksin sebanyak 556.
Lebih lanjut Bu Vita menjelaskan bahwa Polio adalah penyakit menular yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kelumpuhan atau kecacatan permanen seumur hidup.
“Karena itu dilakukan promosi dan sosialisasi agar seluruh anak Indonesia mengikuti vaksin Polio. Anak yang sudah imunisasi Polio secara lengkap akan mendapatkan perlindungan optimal dari virus Polio sehingga dapat mencegah tertular dan sakit Polio”.
Vaksin Polio, baik yang ditetes maupun disuntik, sangat aman. Vaksin ini sudah diberikan untuk melindungi anak dari bahaya virus Polio di banyak negara.
Di Indonesia, program imunisasi Polio telah dilaksanakan sejak tahun 1980-an dan terbukti melindungi anak Indonesia dari bahaya virus Polio yang sangat menular.
Bu Vita menjelaskan bahwa Polio menular lewat air dan makanan yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus polio. Karena itu jika ada yang tidak ikut vaksin maka orang tua bayi harus benar-benar menjaga kebersihan dan menegakkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat).
“Harus diingat bahwa anak usia
sampai 7 tahun masih rentan terhadap penyakit. Dalam hal PHBS anak-anak juga belum bisa mandiri. Jika keluarganya tidak menerapkan PHBS dgn baik, maka anak memiliki resiko tinggi penularan penyakit”.
Sementara itu dihubungi secara terpisah Ibu Dokter Trisni Kepala Puskesmas Ngaglik 2 menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan subPIN (sub pekan imunisasi nasional) adalah sebagai tindak lanjut penanggulangan kasus KLB Polio di Klaten, dengan harapan dapat mencegah terjadinya kasus Polio yg baru.
“Kebijakan Kementrian Kesehatan atas rekomendasi komite imunisasi nasional dilakukan subPIN Polio untuk wilayah DIY (hanya Sleman saja), Jateng, dan Jatim.
Pelaksanaan dilakukan dua putaran. Putaran satu, tgl 15 Januari 2024 s/d 22 Januari 2024. Dan putaran kedua, tgl 19 Februari 2024 s/d 25 Februari 2024.
Lebih lanjut Ivu Trisni menjelaskan bahwa disebut subPIN karena dilaksanakannya pekan imunisasi nasional hanya sebagian wilayah Indonesia bukan spt PIN masa yg lalu untuk seluruh wilayah Indonesia.
Jadi program subPIN Polio ini bukan merupakan kegiatan imunisasi rutin namun hanya dilaksanakan sbg tindaklanjut dr suatu kejadian tertentu misalnya KLB.
Vaksinasi polio untuk bayi rutin tetap dilakukan di puskesmas dengan penggunaan vaksin IPV..
“Cakupan wilayah untuk wilayah Puskesmas Ngaglik 2 dilaksanakan pada 3 wilayah kewenangan Donoharjo, Sariharjo, dan Sukoharjo. Untuk kelurahan Donoharjo dilaksanakan tgl 19 Januari 2024 – 20 Januari 2024 dg jumlah sasaran 959 anak dan sampai dg hari ini telah divaksin 1308 (telah melampaui target).
‘Sasaran yg diberikan subPIN Polio ini anak berusia 0 bulan – 7 tahun 11 bulan 29 hari
Adapun anak yang idak bisa diberikan vaksin, adalah anak dg HIV atau tinggal serumah dengan penderita HIV/Aids, anak menderita imunodefisiensi atau tinggal serumah dengan penderita imunodefisiensi,
bayi dengan berat badan rendah (<=2000 gram), untuk bayi ini pemberian ditunda sampai berat badan tercapai serta anak sedang demam atau diare, ditunda sampai anak sembuh”.
“Apabila anak tertunda diberikan vaksin karena suatu hal, puskesmas memberi jadwal untuk dilakukan imunisasi susulan dr tgl 22 Januari 2024 – 26 Februari dan dilaksanakan di puskesmas Ngaglik 2”, jelas Bu Trisni. (Upik dan Endar/ Donoharjo)