Dengan menggunakan Dana Desa anggaran Pemberdayaan Masyarakat Tim Penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan keluarga) bekerja sama dengan pemerintah Kalurahan Donoharjo mengadakan pelatihan pembuatan lilin dan sabun padat menggunakan bahan dasar minyak goreng bekas pakai (jelantah) bertempat di Pendopo Embung Jetis Suruh, Donoharjo Ngaglik Sleman pada Kamis 23/12/2021.
Dani Prasetyo kamituwa Kalurahan Donoharjo dalam pengantar nya menyambut baik kegiatan ini, karena membuat lilin dan sabun padat menggunaan minyak jelantah merupakan inovasi dalam memanfaatkan barang yang sudah tidak dipakai agar lebih bermanfaat kembali dan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
“Semua rumah tangga apalagi pengusaha catering memiliki minyak jelantah (mijel) yaitu minyak goreng yang telah digunakan berulang kali. Minyak goreng bila dipanaskan berulang ulang bisa mengalami penurunan mutu ditandai dengan munculnya bau tidak sedap (tengik), warna tidak jernih bahkan coklat kehitaman, bila terus menerus dipakai menggoreng akan mengandung senyawa karsinogenik atau zat pemicu kanker, oleh karenanya minyak jelantah kebanyakan dibuang begitu saja dan tidak jarang mengakibatkan pipa pembuangan tersumbat. Alasan kesehatan dan pelestarian lingkungan hidup ini merupakan langkah maju yang harus senantiasa diperhatikan agar kehidupan menjadi lebih baik” ujar Dani Prasetyo.
Hadir sebagai pemateri Sih Sujati praktisi daur ulang limbah dan sampah mengatakan pembuatan lilin mijel sangat sederhana yaitu dengan memanaskan minyak jelantah, parafin, crayon bekas sebagai pewarna hingga ketiga bahan tersebut larut kemudian tuangkan lilin tersebut ke dalam wadah gelas kaca yang sebelumnya telah dipasang sumbu menggunakan benang katun. Biarkan lilin tersebut beberapa jam sampai membeku.
“Bisa juga dibuat lilin aroma terapi dengan mencampurkan esensial oil ke dalam larutan sebelum lilin dicetak” jelas Sujati yang telah menggeluti usahanya sejak tahun 2012.
Serupa dengan lilin mijel, pembuatan sabun padat juga relatif mudah hanya dengan menggunakan air yang ditambahkan dengan soda api ( banyak dijual di toko bahan bangunan), setelah campuran ini dingin sesuai suhu kamar masukkan mijel , pewarna dan pewangi, diaduk terus menerus hingga mengental, kemudian masukkan di cetakan sesuai yang diinginkan. Biarkan adonan membeku dan sabun pun sudah jadi.
” Sabun mijel ini sangat efektif menghilangkan noda membandel seperti kotoran lemak, minyak, noda darah , mencuci lap atau keset. Sabun mijel jatuhnya lebih murah, lebih bersih dan nyaman di kulit. ” ungkap Sujati.
Di akhir acara Sujati berharap dengan ketrampilan membuat lilin dan sabun padat peserta bisa membuat sendiri produk tersebut untuk keperluan rumahtangganya selain itu diharapkan akan muncul wirausaha2 baru yang mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.
” Dengan inovasi dan kreatifitas , Sabun padat mijel dan lilin aromaterapi ramah lingkungan ini bisa juga dijadikan souvernir organik pada acara atau perayaan2 tertentu misalnya pernikahan, atau dijual sebagai cinderamata bagi wisatawan yang tengah berkunjung di Jogjakarta” pungkas Sujati. (Upik Wahyuni/KIM Donoharjo)