Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis sehingga pertambahan tinggi anak tidak sesuai dengan umurnya.
Mempersiapkan generasi emas 2045 bukan hal mudah. Pasalnya, stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak dibawah usia dua tahun di Indonesia. Kondisi tersebut harus segera dientaskan karena akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.
Demikian disampaikan Sri Lestari, PLKB Kapanewon Ngaglik dalam acara penyerahan beras Fortivikasi bagi Ibu hamil di Kalurahan Donoharjo Jumat 26/7/24 di Aula Kalurahan Donoharjo.
Lebih lanjut Sri Lestari menjelaskan bahwa beras fortifikasi merupakan wujud nyata dalam intervensi gizi sensitif untuk percepatan pencegahan stunting karena memiliki banyak kandungan penting bagi Ibu hamil.
“Kandungan Beras Fortifikasi meliputi Vitamin B1 yang membantu sel tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi, Vitamin B9 (Asam Folat), menghasilkan sel darah merah yang sehat untuk proses pertumbuhan & metabolisme protein. Kalsium, membangun kesehatan tulang dan gizi”.
” Beras fortifikasi juga mengandung Zat Besi (Iron), yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan fungsi otak untuk perkembangan kognitif anak serta Zinc yang dapat memperkuat sistem imun dan meningkatkan daya ingat”
” Beras fortifikasi merupakan terobosan untuk akselerasi pengentasan stunting Indonesia, dapat menjadi solusi efektif terhadap penanganan stunting karena harga terjangkau sesuai daya beli masyarakat, akses mudah, tidak merubah budaya konsumsi masyarakat”, jelas Sri Lestari.
Sementara itu Ibu Bidan Yofa dari Puskesmas Ngaglik 2 menjelaskan bahwa untuk Donoharjo Ibu hamil pilihan yang mendapatkan fortifikasi sebanyak 34. Data tersebut sudah diverifikasi oleh PLKB.
“Tujuan beras Fortifikasi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Bagi Ibu hamil dengan Lingkar lengan kurang serta berat kurang standar, dengan beras Fortifikasi diharapkan kesehatannya dapat meningkat “.
“Namun demikian harus diimbangi isi piringku yang lengkap, tablet tambah darah dan kalsium setiap hari. Selain itu harus periksa ke tenaga kesehatan bidan ataupun spesialis kandungan. Usg juga harus dilakukan untuk mengetahui posisi, umur, berat badan apa sudah sesuai, juga untuk persiapan persalinannya. Tersedia USG gratis di puskesmas pada di trimester 1 dan 3”, tandas Bu Yofa. (Endarwati)