Pada prinsipnya, kesehatan anak disabilitas sama dengan anak pada umumnya, hanya ada keterbatasan pada intervensi dengan olah raga, yaitu menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing anak. Demikian disampaikan dr Priastuti,MPH Dosen UNY Kamis 23/125 di Aula Panti Asuhan YPKBR (Yayasan Pendidikan Kesejahteraan Bina Remaja) Donoharjo.

Kegiatan seminar yang bertema optimalisasi modifikasi perilaku pada anak berkebutuhan khusus tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Praktek Kerja Jurusan Tim Anggrek Mahasiswa Pendidikan Luar Biasa UNY, setelah hampir satu bulan mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus di Panti Asuhan Bina Remaja Donoharjo.

Lebih lanjut dr Priastuti menjelaskan bahwa gangguan kesehatan pada anak meliputi penyakit menular seperti ISPA, penyakit kulit, gangguan gizi kurang maupun gizi lebih.

“Untuk mengantisipasi terjadinya gangguan kesehatan pada anak harus menerapkan PHBS atau perilaku hidup bersih dan sehat yaitu sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh anak berkaitan dengan aktivitas untuk menjaga diri dan lingkungan, yang akan menjadi kebiasaan dan agar dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari”.

Selanjutnya dr Priastuti mengajak peserta seminar untuk mendiskusikan tentang praktek PHBS yang sudah dan harus dilakukan di Panti Asuhan diantaranya mencuci tangan dan menggosok gigi dengan baik dan benar, memotong kuku tangan dan kuku kaki, Olahraga dan aktifitas fisik, istirahat yang cukup.

Karena mereka anak penyandang disabilitas maka dalam melaksanakan aktivitas tersebut serta dalam menjaga kebersihan diri & lingkungan (Mandi, BAB/BAK, membuang sampah, ganti pakaian) harus dibantu atau dilakukan sepenuhnya oleh para Pengasuh.

“Dalam hal makanan, usahakan mengkonsumsi makanan yang bergizi, sehat dan aman dengan menu makanan yang berganti ganti, namun demikian tetap disesuaikan dengan selera dan kondisi anak asuh”, jelas dr Prihastuti yang sehari hari bekerja sebagai dokter sekaligus Dosen di Universitas Negeri Yogyakarta. (Endarwati).