
Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga kerja Kabupaten Sleman bekerjasama dengan pemerintah kalurahan Donoharjo menggelar acara pelatihan Tatarias Pengantin Putri Solo dan Jogja putri. Acara dengan alokasi dana APBD tahun 2022 yang dikemas dengan nama Kegiatan Pelatihan Non Institusional Sub Kejuruan Tatarias tersebut diselenggarakan mulai tanggal 10 Mei sampai dengan 23 Juni 2022 dan dibuka oleh Lurah Donoharjo Hadi Rintoko di aula Kalurahan Donoharjo, Ngaglik Sleman pada Selasa 10/05/2022.
Pada sambutannya Lurah Donoharjo menyampaikan bahwa pelatihan ini sebagai upaya untuk membangkitkan kembali ekonomi warga Donoharjo setelah lebih dari 2 tahun dilanda Pandemi covid19.
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan Sumber daya manusia di kalurahan Donoharjo agar mempunyai ketrampilan dan keahlian sehingga berguna untuk membangun kembali ekonomi keluarga, membuka lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran” kata Hadi.
Panewu Ngaglik, Siti Wahyu Purwaningsih yang hadir pada kesempatan tersebut berpesan agar para peserta pelatihan bersungguh sungguh mengikuti setiap tahap materi yang diberikan oleh para instruktur.
“Pelatihan ini adalah kesempatan yang baik untuk mengembangkan diri , dari yang sama sekali tidak tau akan dibekali ilmu sampai bisa, diberikan fasilitas dan dimonitoring perkembangannya. Jadi ,jangan setengah-setengah tapi berusaha sampai mahir, jadilah perias yang profesional agar bermanfaat bagi orang banyak” pesan Bu Ning panggilan akrabnya.
Desi Hartyasni, Instruktur dalam pelatihan tersebut menerangkan bahwa materi pada pelatihan tata rias pengantin solo dan Jogja putri disajikan dalam bentuk teori dan praktek selama 240 jam pelajaran dengan asumsi 45 menit untuk satu jam pelajaran sehingga dibutuhkan waktu sekitar 30 kali pertemuan. Materi yang diajarkan yaitu konsep dasar tatarias pengantin solo putri dan Jogja putri, pengetahuan alat dan kosmetik, desain dan teknis tatarias, asesoris serta busana pengantin. Materi praktek, peserta pelatihan diajarkan menentukan jenis kulit wajah, bentuk wajah, proses tatarias wajah sampai dengan menata sanggul dan memasang asesoris hiasan pengantin serta pengetahuan busana pengantin solo dan Jogja putri.
“Pada akhir pelatihan akan diadakan fashion show untuk menampilkan hasil tatarias dan tata busana pengantin solo dan Jogja putri yang sesuai dengan pakem. Dengan pelatihan ini peserta diharapkan dapat merasakan manfaat dan siap membuka usaha salon rias pengantin, bekerja secara freelance ataupun usaha yang bergerak di bidang jasa tatarias pengantin.” kata Desi yang juga alumni Universitas Negeri Yogyakarta tersebut. (Upik Wahyuni KIM Donoharjo)