
Peluang usaha di bidang kuliner semakin banyak diminati masyarakat terlebih permintaan pasar yang semakin meningkat terutama kue kering menjelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri menjadikan bisnis kuliner semakin menjanjikan. Melihat peluang tersebut Pokja 2 PKK kelurahan donoharjo Memberikan respon positif dengan mengadakan pelatihan pembuatan kue kering bagi kader PKK Donoharjo bertempat di Homestay Omah Sawah padukuhan Banteran Donoharjo Ngaglik Sleman pada hari Selasa 18 Februari 2025.
“Dengan adanya pelatihan ini diharapkan ibu-ibu yang sudah dilatih memiliki pengetahuan, ketrampilan , minimal bisa membuat kue yang enak untuk keluarga, menekan pengeluaran/belanja saat lebaran karena sudah bisa membuat kue hasil karya sendiri. Dengan pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan ekonomi keluarga, membuka usaha pembuatan kue kering klasik yang tidak pernah surut penggemarnya. ” kata Sefita Ayu Pratama Sari selaku ketua Pokja 2.
Dalam Pelatihan membuat kue kering ini, Pokja 2 PKK Donoharjo menghadirkan Tari Hendri seorang praktisi pembuat aneka kue kering yang sudah berpengalaman dan menerima pesanan hingga ratusan paket kue dengan kualitas premium.
Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi membuat kue kering nastar , kastengel dan lidah kucing.

Para peserta terlihat antusias dan serius menyimak dari pemateri mulai dari pemilihan bahan, teknik pembuatan , pengemasan terlebih para peserta mempraktekkan langsung pengolahan bahan dalam pembuatan kue kering.
“Membuat aneka kue kering terbilang gampang-gampang susah , meski terlihat mudah kue kering membutuhkan teknik baking yang baik agar kue tidak gosong , rasanya enak, kue kering juga sangat bermain pada tekstur karena varian rasanya yang tidak terlalu banyak seperti kue lainnya.” kata Tari.
Luki Krisnandini mengaku senang mengikuti pelatihan ini karena menambah pengetahuan dan ilmu selain bisa berbagi pengalaman dengan peserta lain.
“Banyak ilmu baru mulai dari memilih bahan, pengolahan sampai teknik pemanggangan. Karena bila tidak sesuai, kue akan pecah dan hasil tidak seperti yang diharapkan” kata Dini. (Upik Wahyuni KIM Donoharjo)